Jumat, 09 Desember 2011

Senandung Syair Sayyidina Muhammad SAW

رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ يَنْقُلُ مَعَنَا التُّرَابَ وَهُوَ يَقُولُ

Kulihat Rasul Shollallaah ‘alaih wa sallam di saat hari membangun Khandaq, Beliau Shollallaah ‘alaih wa sallam memindahkan tanah sambil bersenandung :

وَاللَّهِ لَوْلَا اللَّهُ مَا اهْتَدَيْنَا
وَلَا صُمْنَا وَلَا صَلَّيْنَا

Demi Allah kalau bukan karena Allah kita tak akan mendapat petunjuk,
 tidak pula kita shalat, tidak pula kita puasa,

فَأَنْزِلَنْ سَكِينَةً عَلَيْنَا
وَثَبِّتْ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَيْنَا

Maka turunkanlah ketenangan sakinah pada kami,
Dan kuatkan langkah langkah kami jika menemui musuh musuh kami,

وَالْمُشْرِكُونَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا
إِذَا أَرَادُوا فِتْنَةً أَبَيْنَا

Dan musyrikin telah murka dan benci pada kami,
 mereka menginginkan pertempuran dan fitnah, dan kami tidak menginginkannya”
(Shahih Bukhari)

Kamis, 10 November 2011

Berdusta Atas Ucapan Rasul SAW





قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yang sengaja berdusta atas ucapanku maka ia (bersiap) mengambil tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)

Perkelahian Yang Menyebabkan Masuk Neraka



عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ : ذَهَبْتُ لِأَنْصُرَ هَذَا الرَّجُلَ فَلَقِيَنِي أَبُو بَكْرَةَ فَقَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قُلْتُ أَنْصُرُ هَذَا الرَّجُلَ قَالَ ارْجِعْ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ، بِسَيْفَيْهِمَا، فَالْقَاتِلُ، وَالْمَقْتُولُ، فِي النَّارِ، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ؟ : قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ
(صحيح البخاري)
Berkata Ahnaf bin Qeis ra: Aku berangkat (dengan pedang terhunus) untuk menolong seseorang, lalu kutemu Abu Bakrah ra berkata: kau akan kemana?, kujawab: ingin menolong pria itu..!, maka berkata Abu Bakrah ra: Pulanglah..!, aku mendengar Rasul saw bersabda: “Jika berkelahi dua kelompok muslimin dengan senjata mereka, maka yang membunuh dan yang dibunuh masuk neraka”. Lalu kubertanya: Wahai Rasulullah (SAW), aku mengerti kalau yang membunuh masuk neraka, tapi apa salahnya yang dibunuh (masuk neraka pula)?, sabda Rasul SAW: “Karena sebelum ia terbunuh ia sudah siap (menghunus pedang) untuk membunuh temannya itu”(Shahih Bukhari)

Pesan Rasul SAW Pada Haji Wada



أَقْبَلَ رَجُلٌ، غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ، مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ، نَاتِئُ الْجَبِينِ، كَثُّ اللِّحْيَةِ، مَحْلُوقٌ، فَقَالَ، اتَّقِ اللَّهَ يَا مُحَمَّدُ، فَقَالَ رسنول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : منْ يُطِعْ اللَّهَ إِذَا عَصَيْتُ؟، أَيَأْمَنُنِي اللَّهُ، عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ، فَلَا تَأْمَنُونِي؟، فَسَأَلَهُ رَجُلٌ قَتْلَهُ، أَحْسِبُهُ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيدِ، فَمَنَعَهُ، فَلَمَّا وَلَّى، قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا، أَوْ فِي عَقِبِ هَذَا، قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ، لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ، مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ، يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ، لَئِنْ أَنَا أَدْرَكْتُهُمْ، لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ.
(صحيح البخاري)
Berkata Abu sa’id Al Khudriy ra saat Nabi saw sedang membagi bagi harta pada beberapa orang, maka datanglah seorang lelaki, matanya membelalak, kedua pelipisnya tebal cembung kedepan, dahinya besar, janggutnya sangat tebal, rambutnya gundul, sarungnya pendek, berkata: Bertakwalah pada Allah wahai Muhammad…!, Sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang taat pada Allah kalau aku bermaksiat??, apakah Allah mempercayaiku untuk mengamankan penduduk bumi dan kalian tidak mempercayaiku??” dan berkata Khalid bin Walid ra: Wahai Rasulullah, kutebas lehernya..!, Rasul SAW melarangnya, lalu beliau SAW melirik orang itu yang sudah membelakangi Nabi saw, dan Rasul saw bersabda: “Sungguh akan keluar dari keturunan lelaki ini suatu kaum yang membaca Alqur’an namun tidak melewati tenggorokannya (tidak kehatinya), mereka semakin jauh dari agama seperti menjauhnya panah dari busurnya, mereka memerangi orang islam dan membiarkan penyembah berhala”, jika kutemui kaum itu akan kuperangi seperti diperanginya kaum ‘Aad” (Shahih Bukhari)
عَنْ جَرِيرٍ:أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ : فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ، اسْتَنْصِتْ النَّاسَ، فَقَالَ: لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي، كُفَّارً،ا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ، رِقَابَ بَعْضٍ.
(صحيح البخاري)
Dari Jarir ra: “Sungguh Nabi SAW bersabda padanya, pada Haji Wada’ (Haji perpisahan/haji Nabi saw yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: “Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain” (Shahih Bukhari)

Amal Yang Lebih Afdhal




قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَاالْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هذه قَالُوْا: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ.
( صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Tiada amal yang lebih afdhal (pahalanya) daripada hari-hari ini” para sahabat bertanya: walaupun Jihad?, Rasul SAW bersabda: “Walau Jihad, kecuali ia keluar dengan diri dan semua hartanya, dan tak kembali keduanya” (Shahih Bukhari)

Diperlihatkannya Tempat Manusia Setelah Wafat





قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بالغَدَاةِ والْعَشِيِّ إنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ ، وإنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ ، فَيُقَالُ : هذا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ القِيَامةَ
( صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Sungguh jika diantara kalian telah wafat, diperlihatkan padanya tempatnya kelak setiap pagi dan sore, jika ia penduduk sorga maka diperlihatkan bahwa ia penduduk sorga, jika ia penduduk neraka maka diperlihatkan bahwa ia penduduk neraka, dan dikatakan padanya: inilah tempatmu. Demikian hingga kau dibangkitkan Allah di hari kiamat” (Shahih Bukhari)

Selasa, 11 Oktober 2011


Shalatnya Rasulullah saw


قال رسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
( صحيح البخاري )

Sabda Rasulullah saw : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku melakukan shalat” (Shahih Bukhari)


kemuliaan Ahlul Badr


جَاءَ جِبْرِيْلُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا تَعُدُّوْنَ أَهْلَ بَدْرٍ فِيْكُمْ ؟ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَفْضَلِ الْمُسْلِمِيْنَ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا قَالَ جِبْرِيْلُ وَكَذَلِكَ مَنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنَ الْمَلَائِكَة
( رواه البخاري)

“datang Malaikat Jibril as pada Nabi saw dan berkata: apa pendapat kalian tentang ahlul Badr diantara kalian?, maka bersabda Rasulullah saw : mereka adalah muslimin yg paling mulia,(atau kalimat yg bermakna demikian), lalu berkata Jibril as : demikian pula yg mengikuti perang Badr dari kelompok malaikat, mereka malaikat yg terbaik” (Shahih Bukhari)


Cobaan Di Alam Kubur


قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ، هُوَ مُحَمَّدٌ، هُوَ مُحَمَّدٌ فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ فَيَقُوْلُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Tiada sesuatu yg belum pernah kulihat kecuali diperlihatkan padaku saat ini ditempatku berdiri ini, hingga sorga dan neraka, maka diwahyukan padaku bahwa sungguh kalian akan mendapat cobaan di kubur kalian, seakan cobaan datangnya dajjal (cobaan berat), akan datang malaikat dan berkata pada kalian : Apa pengetahuanmu tentang pria ini (Muhammad saw), jika ia orang beriman atau orang shalih, ia menjawab : dialah Muhammad (saw), diutus pada kami dg penjelasan dan petunjuk, maka kami mengikutinya dan memanutnya, dia Muhammad, dia Muhammad, dia Muhammad (saw)…!, maka dikatakan pada orang itu : istirahatlah wahai orang shalih, kami sudah tahu bahwa kau orang yg baik. Namun jika ia munafik atau orang yg ragu akan agamanya, maka ia menjawab : aku tidak tahu, aku dengar dengar sesuatu dari orang dan aku ikut mengucap saja”. (Shahih Bukhari)


Balasan Bagi Orang Yang Dicela

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw : “Wahai Allah, maka siapapun orang yang beriman yang pernah aku mencelanya, maka jadikanlah hal itu baginya kedekatan pada Mu dihari kiamat” (Shahih Bukhari)

Kunci Kesuksesan Dakwah di Muka Bumi

قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أُعْطِيْتُ مَفَاتِيْحَ اْلكَلِمِ وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ وَبْيَنمَا أَناَ نَائِمٌ اَلْباَرِحَةَ إِذْ أُتِيْتُ بِمَفَاتِيْحِ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِيْ يَدِيْ، قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ فَذَهَبَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَأَنْتُمْ تَنْتَثِلُوْنَهَا
(صحيح البخاري)


Sabda Rasulullah saw : "Aku telah diberi kunci-kunci pembuka semua kalimat (Al Qur'an) dan aku diberi pertolongan dengan gentarnya musuh, dan antara aku tidur semalam, maka kulihat seluruh kunci kesuksesan dakwah di bumim hingga ditaruhkan ditanganku". Berkata Abu Hurairah ra: "Serelah Rasulullah saw wafat maka kalian yang mendapatkannya dan memunculkannya". (Shahih Bukhari)

Kemuliaan Shalat Tahajjud

عَنْ أَمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ لَيْلَةً فَقَالَ سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ اْلفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوْقِظُ صَوَاحِبِ الْحُجُرَاتِ ؟ يَارُبَّ كَاسِيَةٍ فيِ الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فيِ اْلآخِرَةِ
(صحيح البخاري)

“ Dari Ummu Salamah RA, dia berkata: Pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun lalu berkata : “Subhanallah, fitnah apakah yang diturunkan di malam hari, dan perbendaharaan apakah yang diturunkan pada orang yang membangunkan para penghuni kamar, dan berapa banyak orang yang mengenakan pakaian di dunia, tapi telanjang di akhirat". ( Shahih Al Bukhari)

Minggu, 09 Oktober 2011


Mimpi Berjumpa Rasulullah saw

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
سَمُّوا بِاسْمِي، وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي، وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ، فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Berilah nama-nama kalian dengan namaku, dan jangan memakai gelar seperti gelarku, dan barangsiapa bermimpikan aku dalam tidurnya sungguh ia telah melihat aku, maka sungguh syaitan tidak mampu menyerupai diriku, dan barangsiapa yg berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaknya ia bersiap akan tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)

Balasan Bagi Orang Yang Dicela

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Wahai Allah, maka siapapun orang yang beriman yang pernah aku mencelanya, maka jadikanlah hal itu baginya kedekatan pada Mu dihari kiamat” (Shahih Bukhari)

Sabtu, 08 Oktober 2011


Wasiat Rasulullah saw di Haji Wada

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَجَّةِ اْلوَدَاعِ: لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw didengarkan oleh para jamaah haji : "Jangan kalian berbalik setelah aku wafat kepada kekufuran dengan saling membunuh" (Shahih Bukhari)

Tanda Munculnya Kemakmuran Bagi Muslimin-Muslimat

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Tiada akan datang hari kiamat hingga tercabutnya ilmu, dan terjadi banyak gempa, dan waktu terasa bergulir cepat, dan munculnya banyak fitnah, dan banyaknya perkelahian dan pembunuhan, hingga berlimpah pada kalian harta, maka harta ditumpahkan seluas-luasnya” (Shahih Bukhari)

Setiap Manusia adalah Pemelihara

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
(صحيح البخاري)

“Semua Kalian adalah pemelihara (bagi anaknya, hartanya, dirinya), dan semua pemelihara akan ditanyai akan yang diasuhnya” ( Shahih Al Bukhari ) 

Ucapan Yang Paling Dicintai Allah SWT

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
(رواه مسلم)
Sabda Rasulullah SAW : “Maukah kukabarkan pada kalian ucapan yang paling dicintai Allah?", ku katakan (Abu Dzar ra) : “Wahai Rasulullah SAW, kabarkan padaku ucapan yang paling dicintai Allah SWT”, bersabda Rasulullah SAW : “Ucapan yang paling dicintai Allah SWT adalah: "Subhanallahi wabihamdih (Maha Suci Allah dan padaNya pujian luhur.” ( Shahih Muslim )

Keutamaan Dzikir Kepada Allah SWT

قَالَ رَسُوْلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ، إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ، بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي، أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً. (صحيح البخاري) وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ (صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah SAW: “Dia Allah berfirman: “Aku bersama prasangka hambaKu, dan Aku Bersamanya ketika ia mengingatKu, jika ia mengingat/menyebutku dalam kesendirian, maka Aku Mengingatnya dalam DzatKu, jika ia mengingatKu, ditempat yang ramai, maka Aku mengingatnya ditempat yang lebih ramai (para malaikat2 suci) (Shahih Bukhari)
Dan berkata Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW, Allah SWT berfirman: “Aku bersama hambaKu, saat hambaKu mengingatku dan bergerak bibirnya menyebut namaKu” (Shahih Bukhari)

Sempurnanya Iman Seseorang

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ ( صحيح البخاري )
Sabda Rasulullah saw : “Belum sempurna iman kalian, hingga aku lebih dicintainya, dari ayah ibunya, dan anaknya, dan seluruh manusia” (Shahih Bukhari)

Kemuliaan Membaca Al Qur'an

قَرَأَ رَجُلٌ، الْكَهْفَ، وَفِي الدَّارِ الدَّابَّةُ، فَجَعَلَتْ تَنْفِرُ، فَسَلَّمَ، فَإِذَا ضَبَابَةٌ، أَوْ سَحَابَةٌ، غَشِيَتْهُ، فَذَكَرَهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: اقْرَأْ فُلَانُ، فَإِنَّهَا السَّكِينَةُ، نَزَلَتْ لِلْقُرْآنِ، أَوْ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ
(صحيح البخاري)
“seseorang membaca surat Al Kahfi diwaktu malam dikediamannya, dan dikediamannya terdapat pula seekor keledai dikandangnya, maka keledai itu mengamuk beringas dan melarikan diri, maka ia menghentikannya dan mempercepat shalatnya, lalu ia melihat seperti awan atau kabut putih tebal melingkupinya, maka ia mengadu pd Rasulullah saw, dan bersabda Rasulullah saw : “Bacalah wahai engkau, sungguh itu adalah sakinah/ketenangan (para malaikat yg membawakannya), turun sebab kemuliaan bacaan Alqur’an” (Shahih Bukhari)

Mencintai Kota Madinah

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ
(صحيح البخاري)
“Wahai Allah, jadikan kami mencintai Madinah, seperti kami mencintai Makkah atau lebih dari mencintai Makkah.” ( Shahih Al Bukhari )

Berdusta Atas Nama Rasul SAW

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سَمُّوْا بِإِسْمِيِ، وَلَا تَكْنُوْا بِكُنْيَتِيْ، وَمَنْ رَأَنِي فِي الْمَنَامِ، فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَان لَا يَتَمَثَّلُ صُوْرَتِي، وَمَنْ كَذِبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأُ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Berilah nama dengan namaku, dan janganlah beri gelar dengan gelarku, barangsiapa yang melihatku dalam mimpi maka sungguh ia telah melihatku, dan sungguh syaitan tak mampu menyerupaiku, barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia mengambil (bersiap) tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)

Pemimpin Yang Muslim

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاسْتَطَاعَ، أَنْ يَضُرَّ فِيهِ أَحَدًا، أَوْ يَنْفَعَ فِيهِ أَحَدًا، فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ، وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Maka siapapun yang menjadi pemimpin dari Ummat Muhammad SAW, maka ia berbuat semampunya, lalu membawa dampak buruk pada seseorang, lalu membawa dampak baik pada orang lain, maka terimalah kebaikannya dan maklumilah kesalahannya” (Shahih Bukhari)


قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa melihat pada pemimpinnya sesuatu yang ia benci, hendaknya ia bersabar akan perbuatan pemimpinnya, maka sungguh siapa yang memisahkan diri dari kelompok muslimin (yang dipimpin oleh pemimpin tsb), lalu ia wafat (dalam keadaan memisahkan diri), maka wafat dengan kematian Jahiliyah” (Shahih Bukhari)

Allah SWT Maha Memaafkan HambaNYA Yang Berdosa

قال رسوال الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: Sungguh seorang hamba berbuat dosa, lalu ia memohon pengampunan pada Allah, ampunilah hamba, maka berkatalah Allah padanya: HambaKu, sungguh telah berbuat dosa, namun ia mengetahui ia memiliki Tuhan Yang Maha Memaafkan dan menolongnya, maka kumaafkan hambaKu. (ucapan ini terus diulang2 oleh Rasul SAW” (Shahih Bukhari).

Orang Yang Paling Beruntung Mendapat Syafaat

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: Orang yang paling beruntung mendapat syafaatku dihari kiamat adalah yang mengucapkan Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah), ikhlas dari hatinya atau dari dirinya” (Shahih Bukhari)

Awal Kiblat ke Arah Ka'bah

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ أَنْ يُوَجَّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ }
(صحيح البخاري)

“Dan bahwasanya Rasulullah SAW shalat menghadap Baitul Maqdis, selama 16 atau 17 bulan (sebagian pendapat mengatakan yang dimaksud 16,5 bulan di Madinah), dan Rasulullah SAW menginginkan shalat menghadap Ka’bah, maka Allah turunkan: KAMI (Aku) TELAH MELIHAT PANDANGANMU (wahai Muhammad SAW) SELALU MENANTI KABAR DARI LANGIT (wahyu). (dst hingga akhir ayat). ( QS Al-baqarah 144) 

(Shahih Bukhari)



Kejahatan Muslimin Yang Terbesar

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ
(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Sebesar - besar kejahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya (Shahih Bukhari)

Diperlihatkannya Tempat Manusia Setelah Wafat

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 
إِنَّ أَحَدَكُمْ، إِذَا مَاتَ، عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ، بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ، فَيُقَالُ، هَذَا مَقْعَدُكَ، حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah SAW :
“Sungguh setiap dari kalian jika wafat maka ditunjukkan padanya setiap pagi dan sore tempatnya kelak, jika ia penduduk surga maka ia melihat surga dan dikabarkan bahwa ia penduduknya, jika ia penduduk neraka maka ia diperlihatkan neraka, dan dikabarkan padanya bahwa ia penduduknya, dan dikatakan padanya: inilah tempatmu kelak!. demikian hingga kalian dibangkitkan Allah dihari kiamat” (Shahih Bukhari)



Muslim Yang Terbaik


أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
(صحيح البخاري)


“Sungguh Nabi SAW ditanya, muslim mana yang terbaik?, beliau (SAW) menjawab Muslim yang terbaik adalah yang memberi salam dan memberi makan pada yang dikenalnya dan tidak dikenalnya” (Shahih Bukhari)

Ketenangan Yang Turun Dalam Membaca Al Qur'an







قَرَأَ رَجُلٌ الْكَهْفَ وَفِي الدَّارِ الدَّابَّةُ فَجَعَلَتْ تَنْفِرُ فَسَلَّمَ فَإِذَا ضَبَابَةٌ أَوْ سَحَابَةٌ غَشِيَتْهُ فَذَكَرَهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : اقْرَأْ فُلَانُ فَإِنَّهَا السَّكِينَةُ نَزَلَتْ لِلْقُرْآنِ أَوْ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ
(صحيح البخابي)
Seorang lelaki membaca salah satu surat Alqur’an yaitu Al Kahfi, maka tiba tiba keledainya beringas dan lari, dipagi harinya beliau tanyakan pada Rasulullah SAW, Rasul SAW bersabda: bacalah terus dan bacalah (jangan takut), karena itu adalah ketenangan yang turun bersama Alqur’an atau turun untuk Alqur’an (maka beruntunglah yang membacanya (Shahih Bukhari)

Do'a Baginda Nabi Muhammad SAW untuk ummatnya...

قال رسول الله ِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
كُلُّ نَبِيٍّ سَأَلَ سُؤْلًا أَوْ قَالَ لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ قَدْ دَعَا بِهَا فَاسْتُجِيبَ فَجَعَلْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Semua Nabi memohon permohonan, atau semua nabi mempunyai doa yang ketika mereka berdoa dikabulkan, maka kujadikan doaku adalah syafaat untuk ummatku di hari kiamat” (Shahih Bukhari)