Sabtu, 08 Oktober 2011


Pemimpin Yang Muslim

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاسْتَطَاعَ، أَنْ يَضُرَّ فِيهِ أَحَدًا، أَوْ يَنْفَعَ فِيهِ أَحَدًا، فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ، وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Maka siapapun yang menjadi pemimpin dari Ummat Muhammad SAW, maka ia berbuat semampunya, lalu membawa dampak buruk pada seseorang, lalu membawa dampak baik pada orang lain, maka terimalah kebaikannya dan maklumilah kesalahannya” (Shahih Bukhari)


قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa melihat pada pemimpinnya sesuatu yang ia benci, hendaknya ia bersabar akan perbuatan pemimpinnya, maka sungguh siapa yang memisahkan diri dari kelompok muslimin (yang dipimpin oleh pemimpin tsb), lalu ia wafat (dalam keadaan memisahkan diri), maka wafat dengan kematian Jahiliyah” (Shahih Bukhari)